Tokoh Tokoh Ulama' Kelantan

Tokoh Tokoh Ulama' Kelantan
Sesungguhnya Ulama' itu Pewaris Nabi

Friday, 28 December 2012

RUKUN IMAN MENURUT AL-FIRQAH AN-NAJIYAH


1.Iman Kepada Allah Ta'ala

Iman kepada Allah adalah keyakinan yang kuat bahawa Allah adalah Rabb dan Raja segala sesuatu; Dialah Yang Mencipta, Yang Memberi Rezeki, Yang Menghidupkan, dan Yang Mematikan, hanya Dia yang berhak diibadahi. Kepasrahan, kerendahan diri, ketundukan, dan segala jenis ibadah tidak boleh diberikan kepada selain-Nya; Dia memiliki sifat-sifat kesempurnaan, keagungan, dan kemuliaan; serta Dia bersih dari segala cacat dan kekurangan.

2. Iman Kepada Para Malaikat Allah

Iman kepada malaikat adalah keyakinan yang kuat bahawa Allah memiliki malaikat-malaikat, yang diciptakan dari cahaya. Mereka, sebagaimana yang telah dijelaskan oleh Allah, adalah hamba-hamba Allah yang dimuliakan. Apapun yang diperintah-kan kepada mereka, mereka laksanakan. Mereka bertasbih siang dan malam tanpa berhenti. Mereka melaksanakan tugas masing-masing sesuai dengan yang diperintahkan oleh Allah, sebagaimana di-sebutkan dalam riwayat-riwayat mutawatir dari nas-nas Al-Qur'an mahupun As-Sunnah. Jadi, se-tiap gerakan di langit dan bumi, berasal dari para malaikat yang ditugasi di sana, sebagai pelaksanaan perintah Allah Azza wa Jalla. Maka, wajib mengimani secara tafshil, (terperinci), para malaikat yang namanya disebutkan oleh Allah, adapun yang belum disebutkan namanya, wajib mengimani me-reka secara ijmal, 'menyeluruh'.


3.Iman Kepada Kitab-kitab

Maksudnya adalah, meyakini dengan sebenar-benarnya bahawa Allah memiliki kitab kitab yang di-turunkan-Nya kepada para nabi dan rasul-Nya; yang benar-benar merupakan Kalam, (firman, ucapan),-Nya. Ia adalah cahaya dan petunjuk. Apa yang dikandungnya adalah benar. Tidak ada yang mengetahui jumlahnya selain Allah. Wajib beriman secara ijmal, kecuali yang telah disebutkan namanya oleh Allah, maka wajib untuk mengimaninya secara tafshil, yaitu: Taurat, Injil, Zabur, dan Al-Qur'an. Selain wajib mengimani bahawa Al-Qur'an diturunkan dari sisi Allah, wajib pula mengimani bahawa Allah telah mengucapkannya sebagaimana Dia telah mengucapkan seluruh kitab lain yang diturunkan. Wajib pula melaksanakan berbagai perintah dan kewajiban serta menjauhi berbagai larangan yang terdapat di dalamnya. Al-Qur'an merupakan tolok ukur kebenaran kitab-kitab terdahulu. Hanya Al-Qur'an saja yang dijaga oleh Allah dari pergantian dan perubahan. Al-Qur'an adalah Kalam Allah yang diturunkan, dan bukan makhluk, yang berasal dari-Nya dan akan kembali kepada-Nya.

4. Iman Kepada Para Rasul

Iman kepada rasul-rasul adalah keyakinan yang kuat bahawa Allah telah mengutus para rasul untuk mengeluarkan manusia dari kegelapan kepada cahaya. Kebijaksanaan-Nya telah menetap-kan bahawa Dia mengutus para rasul itu kepada manusia untuk memberi khabar gembira dan ancaman kepada mereka. Maka, wajib beriman kepada semua rasul secara ijmal (global) sebagaimana wajib pula beriman secara tafshil (rinci) kepada siapa di antara mereka yang disebut namanya oleh Allah, iaitu 25 di antara mereka yang disebutkan oleh Allah dalam Al-Qur'an. Wajib pula beriman bahawa Allah telah mengutus rasul-rasul dan nabi-nabi selain mereka, yang jumlahnya tidak diketahui oleh selain Allah, dan tidak ada yang mengetahui nama- nama mereka selain Allah Yang Maha Mulia dan Maha Tinggi. Wajib pula beriman bahwa Muhammad saw adalah yang paling mulia dan penutup para nabi dan rasul, risalahnya meliputi bangsa jin dan manusia, serta tidak ada nabi setelahnya.


5. Iman Kepada Kebangkitan Setelah Mati

Iman kepada kebangkitan setelah mati adalah keyakinan yang kuat tentang adanya negeri akhirat. Di negeri itu Allah akan membalas kebaikan orang-orang yang berbuat baik dan kejahatan orang-or-ang yang berbuat jahat. Allah mengampuni dosa apapun selain syirik, jika Dia menghendaki. Pengertian al-ba'ts, (kebangkitan) menurut syar'i adalah dipulihkannya badan dan dimasukkannya kembali nyawa Ke dalamnya, sehingga manusia keluar dari kubur seperti belalang-belalang yang bertebaran dalam keadaan hidup Dan  bersegera mendatangi penyeru. Kita memohon ampunan dan kesejahteraan kepada Allah, baik di dunia mahupun di akhirat.


6. Iman Kepada Takdir Yang Baik Mahupun Yang buruk Dari Allah Ta'ala.

Iman kepada takdir adalah meyakini secara sungguh-sungguh bahawa segala kebaikan dan keburukan itu terjadi karena takdir Allah. Allah SWT telah mengetahui kadar dan waktu terjadinya segala sesuatu sejak zaman azali, sebelum menciptakan dan mengadakannya dengan kekuasaan dan kehendakNya, sesuai dengan apa yang telah diketahui Nya itu. Allah telah menulisnya pula di Lauh Mahfuz h sebelum menciptakannya.



Banyak sekali dalil mengenai keenam rukun Iman ini, baik dari Al-Qur'an mahupun As-Sunnah. Di antaranya adalah firman Allah Ta'ala :

"Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebaktian, akan tetapi sesungguh-nya kebaktian itu ialah beriman kepada Allah, Hari Kemudian, Malaikat-malaikat, dan Nabi-nabi...'''(Al-Baqarah : 177)

"Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut qadar (ukuran)."(Al-Qamar : 49)

Juga sabda Nabi saw dalam hadis Jibril:
"Hendaklah engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitabNya, rasul-rasulNya, dan hari akhir. Dan engkau beriman kepada takdir Allah, yang baik mahupun yang buruk.



No comments:

Post a Comment